Minggu, 06 September 2009

STADIUM KANKER DAN KEGUNAANNYA

Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaian dokter saat mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya, sudah sejauh manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran ketempat jauh misalnya ke paru-paru, liver, tulang, otak dll.
Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak. Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu histopatologi atau PA, rontgen , USG, dan bila memungkinkan dengan CT Scan, scintigrafi dll, sehingga dapat dinilai keadaan kanker dan penyebarannya ke jaringan sekitar dan metastasisnya
Banyak sekali cara untuk menentukan stadium, namun yang paling banyak dianut saat ini adalah stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistim TNM yang direkomendasikan oleh UICC / AJCC. UICC adalah International Union Against Cancer dari WHO atau World Health Organization / Badan Kesehatan Sedunia.
Sementara AJCC adalah American Joint Committee On cancer yang disponsori oleh American Cancer Society dan American College of Surgeons.
Pada sistim TNM dinilai tiga faktor utama yaitu “T” yaitu Tumor size atau ukuran tumor , “N” yaitu Node atau kelenjar getah bening regional dan “M” yaitu metastasis atau penyebaran jauh.
Ketiga faktor T,N,M dinilai baik secara klinis sebelum dilakukan operasi , juga sesudah operasi dan dilakukan pemeriksaan histopatologi (PA) .
Sebagai contoh yang baik penerapan sistim TNM ini adalah pada kanker payudara, walaupun kanker lainnyapun menggunakan sistim ini.
Pada kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut :
T (Tumor size), ukuran tumor :
T 0 : tidak ditemukan tumor primer
T 1 : ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang
T 2 : ukuran tumor diameter antara 2-5 cm
T 3 : ukuran tumor diameter > 5 cm
T 4 : ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding dada atau pada keduanya , dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada benjolan kecil di kulit di luar tumor utama
N (Node), kelenjar getah bening regional (kgb) :
N 0 : tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak / aksilla
N 1 : ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan
N 2 : ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan
N 3 : ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula) atau pada kgb di mammary interna di dekat tulang sternum
M (Metastasis) , penyebaran jauh :
M x : metastasis jauh belum dapat dinilai
M 0 : tidak terdapat metastasis jauh
M 1 : terdapat metastasis jauh

Setelah masing-masing faktot T,.N,M didapatkan, ketiga faktor tersebut kemudian digabung dan didapatkan stadium kanker sebagai berikut :
Stadium 0 : T0 N0 M0
Stadium 1 : T1 N0 M0
Stadium II A : T0 N1 M0 / T1 N1 M0 / T2 N0 M0
Stadium II B : T2 N1 M0 / T3 N0 M0
Stadium III A : T0 N2 M0 / T1 N2 M0 / T2 N2 M0 /
T3 N1 M0 / T2 N2 M0
Stadium III B : T4 N0 M0 / T4 N1 M0 / T4 N2 M0
Stadium III C : Tiap T N3 M0
Stadium IV : Tiap T-Tiap N –M1


Manfaat diketahuinya stadium kanker antara lain untuk :
Pertama , dapat mengetahui keadaan sejauh mana tingkat pertumbuhan kanker dan penyebaran kanker ketika pertama kali didiagnosis, apakah stadium dini atau stadium lanjut.
Kedua, untuk menentukan perkiraan prognosis atau tingkat harapan kesembuhan dan harapan hidup 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun seberapa besar. Selain itu juga dapat memperkirakan bebas dari kekambuhan penyakit bila sesudah diobati.
Makin tinggi stadium maka harapannya makin rendah, sebaliknya makin dini stadium ditangani, maka makin tinggi harapan kesembuhannya.
Disamping itu stadium kanker juga berguna untuk menentukan jenis pengobatan atau tindakan yang terbaik berdasarkan stadiumnya, karena masing-,asing stadium akan berbeda cara penanganannya.
Sebagai contoh, pada kanker payudara stadium satu, maka dilakukan operasi pengangkatan tumor besertta payudaranya atau payudara dapat dipertahankan namun harus dikombinasi dengan radioterapi dan dengan syarat-syarat tertentu.
Pada stadium dua , tindakannya berupa operasi baru dilakukan kemoterapi , atau kemoterapi dulu baru operasi tergantung pada ukuran tumor dan besarnya payudara.
Pada stadium tiga, tindakannya adalah kemoterapi dulu atau radioterapi dulu, baru kemudian operasi dan dilanjutkan dengan kemoterapi lagi.
Pada stadium empat, maka pengobatannya adalah kemoterapi atau terapi hormon.
Stadium kanker saat diperiksa secara klinis sebelum dilakukan operasi dapat sama atau berbeda dengan stadium kanker sesudah dilakukan operasi dan pemeriksaan histopatologi (PA). Sebagai contoh, sebelum operasi dinyatakan kanker payudara stadium satu, tetapi pada saat operasi ternyata didapatkan kelenjar getah bening di ketiak dan secara PA dinyatakan sebagai penyebaran kanker, maka stadiumnya menjadi stadium dua atau tiga, tergantung kelenjar getah bening ketiak disebelah mana yang terkena kanker.
Demikian juga bisa saja secara klinis dan saat operasi stadiumnya sama, namun setelah pemeriksaan PA menjadi berubah. Sering pada saat operasi tidak diraba adanya kelenjar getah bening, namun setelah diperiksan ke patologi anatomi, secara mikroskopis ternyata sudah positif penyebaran, maka stadium yang diambil adalah stadium yang telah dilakukan pemeriksaan PA.
Demikian ibu Mira, arti stadium, tentunya ada hubungannya dengan pengobatan dan harapan kesembuhan dengan kanker yang ibu derita. Segeralah diselesaikan pengobatan ibu, sesuai anjuran dokter yang merawat ibu.
Bila masih kurang jelas, atau diantara para pembaca ada pertanyaan tentang tumor dan kanker, dapat menghubungi :
HP 081321862268 atau ke Pontianak Post atau ke Klinik Tumor dan Kanker Pontianak (Klinik Spesialis Rosye Jaya Medika) di Jl. A.R. Saleh (BLKI) No.A-5, telp. (0561)-583999.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar