Minggu, 06 September 2009

apple juice

GORESKAN PENA MU DALAM CERITA

Goreskan pena saat Anda tidak bisa bercerita pada orang lain. Hal ini akan membuat Anda merasa lebih nyaman bila mampu mengeluarkan beban sekaligus melatih mengatasi depresi.”
~ Sofa Nurdiyanti

Kebanyakan orang mungkin pernah merasakan depresi. Kalau ada suatu kondisi tertentu yang membuat kita tidak siap menerimanya, terkadang kondisi itu membuat kita mengalami depresi. Depresi tidak mengenal perbedaan umur, status sosial, tempat, dan waktu. Hal ini terjadi karena setiap orang mempunyai potensi mengalami depresi, sama dengan potensi untuk menjadi gila.

Perbedaan yang tampak ketika orang mengalami depresi adalah pada cara mengatasi masalah serta pengungkapan depresi itu sendiri. Orang yang positive thinking akan lebih mudah menyelesaikan masalahnya. Mungkin, awalnya individu tersebut mengalami perubahan sikap. Namun, hal ini tidak berlangsung lama. Sementara itu, orang yang mempunyai orientasi negative thinking akan sulit mengatasi depresi. Ini berarti, orang berego kuat dan berorientasi pada realitas, biasanya relatif akan lebih mampu mengatasi konflik serta mempertahankan keseimbangan emosinya. Kalau tidak matang secara emosional, akan terjadi banyak masalah.

Banyak hal dilakukan oleh individu ketika mengalami depresi. Individu akan melakukan mekanisme pertahanan diri (defense mechanism). Bentuk-bentuk dari mekanisme pertahanan diri menurut Freud (psikoanalisis) ada 15 macam, yaitu penolakan, represi, asketisisme, isolasi, melawan diri sendiri, proyeksi, tawanan altruistik, pembentukan reaksi, penghapusan, introjeksi, identifikasi dengan penyerang, regresi, rasionalisasi, dan sublimasi.

Hal yang paling sering dilakukan individu ketika mengalami depresi adalah penolakan, penghapusan, dan rasionalisasi. Penolakan dilakukan dengan cara memblokade peristiwa-peristiwa yang datang dari luar kesadaran. Penghapusan adalah menghapus pikiran atau perasaan yang tidak mengenakkan. Rasionalisasi adalah pendistorsian kognitif terhadap “kenyataan” dengan tujuan agar kenyataan tersebut tidak lagi memberi kesan menakutkan.

Sebenarnya, apa arti depresi itu sendiri? Depresi dalam batas-batas tertentu berhubungan dengan pilihan-pilihan negatif dan keputusan-keputusan yang menghancurkan diri sendiri. Sering kali orang menyamakan arti depresi dengan stres. Padahal, stres dan depresi mempunyai makna yang berbeda. Stres lebih pada tidak seimbangnya antara sumber stres dan resource, atau tidak seimbangnya tekanan dari lingkungan dengan kemampuan kita untuk menghadapinya.

Depresi merupakan salah satu gangguan afeksi dengan ciri-ciri sebagai berikut.

1. Secara umum, orang tidak pernah merasa senang dalam hidup. Aktivitas yang dilakukan setiap harinya tidak bisa memberikan kepuasan pada individu. Segala aktivitas, hobi, dan pekerjaan yang dilakukan sehari-hari kurang memberikan tantangan serta membuat si individu tidak mengalami kesenangan. Fase ini secara klinis disebut dengan anhedonia atau ahedonia.

2. Distorsi dalam perilaku makan. Ada orang yang makan terlalu banyak ketika mengalami depresi tingkat sedang. Namun, orang yang mengalami depresi tingkat parah tidak mempunyai selera makan.

3. Gangguan tidur, dalam hal ini individu bisa menjadi sulit tidur atau bahkan menjadi lebih banyak tidur.

4. Gangguan dalam tingkat aktivitas normal seseorang. Individu yang mengalami depresi akan cenderung melakukan pekerjaan secara berlebihan atau cepat merasa letih dan lemah.

5. Kurang energi. Individu cenderung mengatakan bahwa dirinya lelah. Hal ini bisa disebabkan oleh proses-proses biologis. Depresi merupakan masalah psikobiologis. Artinya, kehidupan mental dan emosional seseorang mempunyai basis biologis yang kuat.

6. Keyakinan bahwa seseorang mempunyai hidup yang tidak berguna. Individu merasa apa yang dilakukannya tidak mempunyai manfaat yang berarti. Hal ini karena individu mempunyai kepercayaan diri yang rendah.

7. Kapasitas yang menurun untuk bisa berpikir dengan jernih serta untuk memecahkan masalah secara efektif. Gejalan lain, yaitu kesulitan untuk memfokuskan perhatian pada sebuah masalah dalam jangka waktu tertentu. Hal ini dapat mengurangi produktivitas dan mengacaukan rutinitas.

8. Perilaku merusak diri sendiri secara tidak langsung, seperti makan berlebihan sekalipun yang bersangkutan, misalnya, mempunyai masalah kesehatan semacam diabetes, minum-minuman keras, dsb.

9. Mempunyai pikiran ingin bunuh diri. Tentu saja perilaku ingin bunuh diri merupakan tindakan merusak diri secara langsung.

Jika mempunyai lima atau lebih dari tanda-tanda atau gejala tersebut, jelas kalau individu tersebut mempunyai kemungkinan besar mengalami depresi. Hal yang wajar ketika setiap ada masalah tertentu kita merasa tidak bisa menceritakannya pada orang lain. Ada masalah-masalah tertentu yang tidak bisa diceritakan pada orang lain meskipun kita mempunyai sahabat karib sekalipun. Setiap orang mempunyai wilayah privat yang tidak bisa dimasuki orang lain.

Nah, hal ini terkadang membuat kita tertekan. Karena, kita menyimpan masalah sendiri tanpa tahu bagaimana cara mengatasinya. Padahal, kita membutuhkan cara dan sarana untuk mengatasi masalah itu.

Memang, mengungkapkan masalah pada orang lain belum tentu bisa membantu. Namun, ini berguna untuk mengeluarkan beban pikiran. Bercerita pada orang lain dapat membantu kita mengontrol perilaku yang merusak yang kadang tidak kita sadari. Misalnya saja jarang makan, tidak melakukan aktivitas sehari-hari secara teratur, dan lainnya.

Lalu, apa yang bisa kita lakukan jika tidak bisa bercerita pada orang lain? Menulis merupakan salah satu alternatif pilihan yang dapat kita ambil. Menulis dapat membantu kita untuk mengungkapkan beban dan kegundahan hati tanpa perlu bercerita pada orang lain. Menulis membantu kita untuk memahami lebih jauh apa yang sedang menimpa diri kita.

Mengurai tulisan dapat meningkatkan kesadaran tentang hal-hal tertentu yang tidak atau belum kita sadari sebelumnya. Menulis bisa berarti juga mengungkapkan masalah pada objek lain sebagai pengganti teman atau orang yang kita percayai. Diari merupakan salah satu contoh yang tepat untuk belajar menguraikan masalah. Karena, dengan terbiasa menulis kita dapat belajar berkompromi dan secara mandiri menciptakan ide-ide untuk memecahkan masalah kita.

Jika tidak bisa memecahkan masalah kita tidak perlu berkecil hati. Karena, terkadang ada hal-hal yang tidak perlu kita selesaikan. Terlalu fokus pada masalah dan melupakan hidup yang kita jalani juga bisa menimbulkan masalah baru. Menulis saja sudah membantu kita meluapkan emosi atau peristiwa yang tiba-tiba terungkap kembali (katarsis).

Seiring berjalannya waktu, kita akan semakin terampil dalam memecahkan masalah tanpa melibatkan dan tergantung pada orang lain. Pertimbangan orang lain dibutuhkan jika kita benar-benar tidak bisa menyelesaikannya, atau karena keputusan kita memang memengaruhi orang lain. Kita tidak bisa disebut dewasa jika kita tidak bisa mengambil keputusan sendiri, bukan?

Belajar membuat keputusan atas masalah yang kita hadapi merupakan salah satu proses dalam pengembangan diri menuju ke kedewasaan atau kematangan pribadi. Di sinilah kita dituntut untuk dapat mengambil keputusan yang tepat atas setiap masalah yang kita hadapi. Karena, kita sendirilah yang lebih tahu tentang keadaan diri kita sendiri.

DEPRESI BEFORE DIE

Depresi, satu kata yang ditakuti oleh semua orang, bahkan oleh orang pemberani sekalipun.
Sama seperti kata setan, kuburan, maling, penjahat, teroris, pak guru, istri?, mertua? yang ditakuti orang-orang. Sebentar…, tapi itu kan cuma kata. Mengapa kita takut pada kata? Apakah kata termasuk kata yang ditakuti orang? Apakah kata bukan kata? kata kata kan juga termasuk kata. Jadi mengapa kita harus takut pada kata kata atau kata? Kata kata atau kata? Kata? Aku jadi bingung…

Baiklah, mungkin tidak semua orang takut depresi, tapi kebanyakan orang-orang tidak berani menghadapi depresi. Orang-orang itu sangat takut jika mereka sampai terkena depresi. Sehingga jika depresi menyerang mereka, mereka pun menjadi depresi, alah. Adapun orang-orang yang pemberani, tetap saja mereka terkena depresi walaupun mereka tidak takut terhadap depresi. Paham?

Ada yang tahu arti depresi? Yang tahu boleh angkat tangan sekarang. Ayo…! masak sih gak ada yang angkat tangan? apa anda nggak pernah sekolah? Sudah angkat tangan? kemudian angkat tangan yang satu lagi, terus anda berdiri, angkat satu kaki, trus loncat 10 kali sambil berteriak yang keras “SAYA GILA!” (hi hi hi… ehm!). Mungkin ada berbagai macam jawaban dari anda, tapi jika anda melakukan apa yang saya suruh tadi, anda tahu apa arti sejati dari depresi, selamat. (Sampe segitunya, pasti depresinya udah kronis. Bagi pembaca yang ingin mecobanya, efeknya makin mantap jika dilakukan ditempat umum. Tapi mohon maaf, sejauh ini saya/penulis belum mengetahui apa arti depresi sejati, sekali lagi maaf).

Menurut saya, depresi (bukan depresi sejati loh) artinya tertekan, betul?. Anggap aja betul, maksudnya yang tertekan itu batinnya. Lalu apakah itu batin? batin itu jiwa. Lalu apakah itu jiwa? jiwa itu perasaan. Lalu apa itu perasaan? perasaan itu batin. Lalu apa itu bat… Udah, udah ah, pokoknya itu adalah sesuatu yang ada dalam diri manusia titik. Batin, jiwa, perasaan, nyawa. Nyawa? emang kamu sudah lihat nyawa? Kok bisa tahu ada di dalam diri manusia. (Mungkin udah ya di sinetron-sinetron tentang nyawa-nyawa yang bergentanyangan…ih seyem). Yah sudahlah, yang penting semuanya itu ada dalam diri manusia dan gak kelihatan, (ilmiah sekali…?).

Anyway, tulisan ini sebenarnya bukan membahas tentang definisi depresi itu sendiri. Tapi definisi depresi itu bersama-sama? nah loh? becanda he he he. Biarlah yang berkecimpung dalam masalah sosiologi eh pisik…, pisiklo…, pisio…, alah…, PSIKOLOGI! manusia dan hewan yang membahas tentang definisi depresi, baik itu sendiri ataupun bersama-sama (kok tambah ngaco gini?). Saya juga meminta pertanggungjawaban kepada orang-orang yang berurusan dengan masalah depresi. Mengapa sampai saat ini depresi masih ada? Apa yang telah anda lakukan untuk menciptakan dunia yang lebih baik tanpa depresi? Atau anda sibuk mengurusi anda sendiri yang depresi, sehingga tidak sempat menciptakan dunia yang bebas dari depresi. Atau anda juga takut pada depresi atau pada kata? Atau… ok, ok sebaiknya saya tidak menyalahkan siapapun tentang masalah kita bersama ini. Kita sebagai manusia biasa tidak seperti gatot kaca yang berurat kawat bertulang besi dan berwajah asbes… (maaf mas gatot), harus bekerja sama dalam memecahkan masalah ini.

Saya juga berpesan kepada para pemimpin dunia internasional, marilah kita bersama-sama untuk memecahkan isu-isu global di dunia yang salah satu penyebabnya disebabkan oleh depresi. Perang global melawan terorisme, benturan kebudayaan, penyebaran virus berbahaya, pembunuhan masal rasial, kemiskinan, kelaparan, kelangkaan energi, isu nuklir, (jomblo termasuk isu internasional gak ya?) yang merupakan isu-isu yang disebabkan salah satunya oleh depresi. Masalah ini telah mengancam stabilitas dan keamanan dunia. Poros kebaikan dan poros kejahatan harus melupakan dendamnya dan mulai bekerja sama sekarang juga untuk menanggulangi depresi. Bahaya ini sangat berbahaya tuan-tuan, saya menghimbau kepada negara-negara yang sudah tidak lagi depresi agar membagi ilmunya ataupun menolong negara-negara yang sedang depresi dengan menghapuskan atau menjadwalkan kembali hutang-hutang luar negerinya (apa nyambung ya?).

Matahari yang cerah, tidak dapat lagi dilihat oleh orang-orang depresi. Burung-burung tak lagi terdengar kicauannya. Tiada lagi angin yang berhembus sepoi-sepoi. Mendung menaungi orang-orang. Orang-orang tidak lagi saling mencintai. Mencintai nenek moyangmu!, kok jadi puitis gini sih? Iya, iya, intinya, segala sesuatu yang baik, pasti berakhir buruk akibat depresi.

Para pembaca tulisan ini, saya tahu anda sedang depresi. Oleh karena itu, melalui tulisan ini saya ingin mengajak anda semua bersama-sama memerangi depresi. Bagaimanakah kita perangi depresi? Bagaimanakah kita mengentaskan depresi? Bagaimanakah kita mengangkat orang-orang yang berada di bawah garis kedepresian? Bagaimanakah saya mendapatkan pacar atau istri? ups… beda topik. Caranya mudah, yang pasti kita tidak mengentaskan orang-orang yang sedang depresi, tapi kita mengentaskan depresi dari orang-orang (memang nya depresi kemiskinan?). Kira-kira jika saya formulasikan, hasilnya adalah 3M:

1. Menjadi orang yang tidak depresi. Tapi bagaimana caranya untuk menjadi orang yang tidak depresi? Jangan tanya saya, saya lagi depresi saat ini.

2. Menularkan ketidakdepresian anda ke orang lain, jika sudah tidak lagi depresi. Caranya gampang, sama seperti penularan virus H5N1 antara burung-burung di dunia ke manusia. Coba anda tanyakan ke burung anda. Atau anda ujicoba sendiri bagaimana virus itu menular dari burung ke diri anda.

3. Membaca tulisan ini. Jika anda nggak baca tulisan ini, ya mana tahu tentang 3M.

4. M yang keempat nggak ada soalnya kan cuma 3.

5. M yang kelima juga sama, nggak ada.

6. Maaf mas, begitu pula M yang keenam, nggak ada.

7. Mau nanya M yang ketujuh? Ku jitak kamu!

Lebih lanjut tentang depresi, saya juga menghimbau (lagi-lagi menghimbau, kayak presiden!?) kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab agar tidak mengambil keuntungan dari orang-orang yang sedang depresi. Diharapkan para pencipta lagu atau musik tidak mengambil keuntungan terlalu banyak dari orang-orang depresi dengan menciptakan lagu atau musik yang sedih, sayu, melankolis, dan sebagainya. Ciptakan secukupnya saja, jangan terlalu banyak. Sama kayak minum obat, minum sesuai petunjuk dokter, jika tidak… (ada yang pernah coba?). Hal ini juga berlaku untuk pelem (films or movies, and no smoking tengkyu feri much - bahasa inggris kebablasan?).

Yah… demikianlah tulisan saya ini berakhir. Bagi para pembaca, saya ingin mengucapkan selamat karena penderitaan anda dalam membaca tulisan ini berakhir. Akhirnya hilanglah sudah sakit mata yang komplikasi dengan jerawatan yang anda derita selama membaca tulisan ini (kok aneh?). Dengan tulisan ini saya berwasiat kepada saya sendiri khususnya dan para pembaca semua yang depresi pada umumnya, bahwa kita harus mengingat tentang bahaya depresi. Bagaimana kita menanggulanginya, sehingga kita tidak takut lagi pada depresi. Biarlah depresi datang kepada kita dan kita sambut depresi dengan tangan terbuka dan hati gembira. Dan pada akhirnya, bersahabat dengan depresi. Depresi bukanlah musuh kita, tetapi depresi adalah teman kita. Kita dan depresi adalah satu dan tidak terpisahkan. Hidup depresi.

FUCKING SPEAK

"Untung hanya mimpi" begitu ucapan yg kita ucapkan ketika mengalami mimpi buruk.
Mimpi buruk bisa dialami siapa saja tanpa memandang usia dasn jenis kelamin.
Sebenarnya apa sech penyebab mimpi buruk yg kerap kali kita takut memejamkan mata kembali ?

* Makan sebelum tidur, hal ini meningkatkan aktivitas otak.
* Perasaan stress dan cemas yang terpendam.
* Sedang mengalami peristiwa besar dalam hidup, misal kehilangan orang yang dicintai.
* Sedang sakit terutama demam.
* Efek samping dari obat tertentu.
* Konsumsi alkohol yang berlebihan. ( Perlu diingat )
* Sesak napas / penyakit pernapasan lainnya.
* Sering mengalami insomnia.

GAYA HIDUP INDONESIA DARI MASA KE MASA

Warna-warni Sejarah Mode Indonesia

Seperti apakah wajah mode Indonesia dari masa ke masa? Anda dapat menyaksikannya dalam pameran sejarah mode Indonesia di acara Festival Mode Indonesia 2007 ini. Lewat jajaran manekin dalam balutan aneka busana, Anda dapat menyaksikan ringkasan sejarah mode Indonesia yang sarat warna.
Mode Indonesia sendiri baru benar-benar tercatat baik secara rupa, lisan, maupun tulisan, pada tahun '50-an, yang diawali dengan kehadiran seorang maestro dan pelopor perancang busana Indonesia, Peter Sie. Melalui tangan dan kreativitas pria kelahiran Bogor inilah, profesi perancang busana lahir dan menyemarakkan gaya berbusana wanita di era tersebut.

Seperti teknologi, mode juga berkembang dan berpacu dengan jaman, melahirkan maestro-maestro baru yang siap mewarnai panggung mode tanah air. Pada tahun '60-an dan '70-an misalnya, muncul nama Non Kawilarang, Elsie Sunarya, dan Irie Supit. Tak lama kemudian, lahir perancang-perancang baru yang turut mengembangkan industri ini. Mereka antara lain adalah Iwan Tirta, Prajudi Admodirdjo, Arthur Tambunan, dan Harry Darsono.



Untunglah sejarah tak pernah berhenti tercipta. Hadirnya ajang Lomba Perancang Mode yang diadakan oleh majalah femina pada tahun 1979, membuahkan generasi perancang busana baru yang tak terbendung. Dari ajang inilah lahir nama-nama yang akrab di telinga para pemerhati dan pencinta mode Indonesia: Samuel Wattimena, Edward Hutabarat, Chossy Latu, Itang Yunasz, Dandy Burhan, Stephanus Hamy, Widhi Budimulia, Carmanita, Naniek Rahmat, Taruna Kusmayadi, Tuty Cholid, Anne Rufaidah, Denny Wirawan, Ferry Sunarto, Sally Koeswanto, Priyo Oktaviano, Billy Tjong, dan masih banyak lagi. Masing-masing dari mereka tampil dengan konsep berbusana yang berbeda-beda dan membuat gaya berbusana wanita maupun pria Indonesia semakin bervariasi dan atraktif!

Tapi sejarah mode tentu tak akan sesemarak ini tanpa kehadiran perancang-perancang berbakat lain yang hadir dengan kreativitas dan keberanian berkarya tersendiri. Mereka antara lain adalah Ghea S. Panggabean, Valentino Napitupulu, Arthur Harland, Ramli, Biyan Wanaatmadja, Sebastian Gunawan, Didi Budiardjo, Adrian Gan, Eddy Betty, Ronald V. Gaghana, Deden Siswanto, Arantx Adi, dan masih banyak lagi.
Kini tak tercatat berapa jumlah perancang busana yang ada di Indonesia. Yang pasti, kehadiran mereka dengan karya-karya jenius serta ide-ide kreatif, siap membuat panggung mode Indonesia semakin meriah. Dan melalui pameran inilah kami ingin agar para pengunjung, pemerhati, serta pencinta mode tanah air dapat melihat secara langsung keragaman warna dan rasa yang pernah tercatat dalam sejarah mode Indonesia.

Tahun '50-an ditandai dengan gaya berbusana klasik yang elegan, yang populer dengan sebutan gaya New Look.
Mode di tahun '60-an terasa lebih berwarna dan bervariasi. Selain gaya berbusana elegan dan chic ala Jackie O yang juga menyebar ke Indonesia, gaya ini juga dimeriahkan dengan gaya serba mini. Menjelang akhir '60-an, gaya serba mini ini berkolaborasi dengan motif-motif berani, yang kemudian di Indonesia dikenal dengan istilah A Go-go Look.
Tahun '70-an mode di Indonesia terlihat makin berwarna. Kehadiran perancang baru membuat nuansa warna yang sudah ada terlihat semakin kuat dan menarik. Tahun '70-an ini identik dengan gaya hippies serta gaya disco. Karena itulah gaya berbusana yang populer di era ini didominasi oleh celana bell bottom, kemeja pas badan dengan kerah super lebar, dan sebagainiya. Siluet untuk busana wanita sendiri masih banyak mengolah gaya mini serta potongan longgar.
Tahun '80-an adalah era 'powerful women'. Sesuai dengan era tersebut, di masa ini bermunculan busana dengan siluet serta besar, seperti padding yang menonjol di bagian bahu, siluet busana yang besar dan cenderung longgar. Permaian detail dan aksen berukuran besar (seperti kancing-kancing misalnya), serta paduan warna kontras. Perancang Indonesia di masa itu sangat terpengaruh dengan gaya ini, sehingga gaya berbusana yang ada pun cenderung berukuran besar.
'90-an hingga sekarang adalah masa di mana gaya individual terlihat semakin berani bersuara. Tak heran jika di era ini, para perancang busana berbakat yang jumlahnya semakin banyak hadir dengan keunikan sendiri yang mencerminkan karakter mereka masing-masing. Ada yang menampilkan gaya busana serba tumpuk beraura vintage, ada yang bergaya maskulin, bergaya cantik, terkesan mewah dan elegan hingga yang beragaya unik.

STADIUM KANKER DAN KEGUNAANNYA

Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaian dokter saat mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya, sudah sejauh manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran ketempat jauh misalnya ke paru-paru, liver, tulang, otak dll.
Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak. Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu histopatologi atau PA, rontgen , USG, dan bila memungkinkan dengan CT Scan, scintigrafi dll, sehingga dapat dinilai keadaan kanker dan penyebarannya ke jaringan sekitar dan metastasisnya
Banyak sekali cara untuk menentukan stadium, namun yang paling banyak dianut saat ini adalah stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistim TNM yang direkomendasikan oleh UICC / AJCC. UICC adalah International Union Against Cancer dari WHO atau World Health Organization / Badan Kesehatan Sedunia.
Sementara AJCC adalah American Joint Committee On cancer yang disponsori oleh American Cancer Society dan American College of Surgeons.
Pada sistim TNM dinilai tiga faktor utama yaitu “T” yaitu Tumor size atau ukuran tumor , “N” yaitu Node atau kelenjar getah bening regional dan “M” yaitu metastasis atau penyebaran jauh.
Ketiga faktor T,N,M dinilai baik secara klinis sebelum dilakukan operasi , juga sesudah operasi dan dilakukan pemeriksaan histopatologi (PA) .
Sebagai contoh yang baik penerapan sistim TNM ini adalah pada kanker payudara, walaupun kanker lainnyapun menggunakan sistim ini.
Pada kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut :
T (Tumor size), ukuran tumor :
T 0 : tidak ditemukan tumor primer
T 1 : ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang
T 2 : ukuran tumor diameter antara 2-5 cm
T 3 : ukuran tumor diameter > 5 cm
T 4 : ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding dada atau pada keduanya , dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada benjolan kecil di kulit di luar tumor utama
N (Node), kelenjar getah bening regional (kgb) :
N 0 : tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak / aksilla
N 1 : ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan
N 2 : ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan
N 3 : ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula) atau pada kgb di mammary interna di dekat tulang sternum
M (Metastasis) , penyebaran jauh :
M x : metastasis jauh belum dapat dinilai
M 0 : tidak terdapat metastasis jauh
M 1 : terdapat metastasis jauh

Setelah masing-masing faktot T,.N,M didapatkan, ketiga faktor tersebut kemudian digabung dan didapatkan stadium kanker sebagai berikut :
Stadium 0 : T0 N0 M0
Stadium 1 : T1 N0 M0
Stadium II A : T0 N1 M0 / T1 N1 M0 / T2 N0 M0
Stadium II B : T2 N1 M0 / T3 N0 M0
Stadium III A : T0 N2 M0 / T1 N2 M0 / T2 N2 M0 /
T3 N1 M0 / T2 N2 M0
Stadium III B : T4 N0 M0 / T4 N1 M0 / T4 N2 M0
Stadium III C : Tiap T N3 M0
Stadium IV : Tiap T-Tiap N –M1


Manfaat diketahuinya stadium kanker antara lain untuk :
Pertama , dapat mengetahui keadaan sejauh mana tingkat pertumbuhan kanker dan penyebaran kanker ketika pertama kali didiagnosis, apakah stadium dini atau stadium lanjut.
Kedua, untuk menentukan perkiraan prognosis atau tingkat harapan kesembuhan dan harapan hidup 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun seberapa besar. Selain itu juga dapat memperkirakan bebas dari kekambuhan penyakit bila sesudah diobati.
Makin tinggi stadium maka harapannya makin rendah, sebaliknya makin dini stadium ditangani, maka makin tinggi harapan kesembuhannya.
Disamping itu stadium kanker juga berguna untuk menentukan jenis pengobatan atau tindakan yang terbaik berdasarkan stadiumnya, karena masing-,asing stadium akan berbeda cara penanganannya.
Sebagai contoh, pada kanker payudara stadium satu, maka dilakukan operasi pengangkatan tumor besertta payudaranya atau payudara dapat dipertahankan namun harus dikombinasi dengan radioterapi dan dengan syarat-syarat tertentu.
Pada stadium dua , tindakannya berupa operasi baru dilakukan kemoterapi , atau kemoterapi dulu baru operasi tergantung pada ukuran tumor dan besarnya payudara.
Pada stadium tiga, tindakannya adalah kemoterapi dulu atau radioterapi dulu, baru kemudian operasi dan dilanjutkan dengan kemoterapi lagi.
Pada stadium empat, maka pengobatannya adalah kemoterapi atau terapi hormon.
Stadium kanker saat diperiksa secara klinis sebelum dilakukan operasi dapat sama atau berbeda dengan stadium kanker sesudah dilakukan operasi dan pemeriksaan histopatologi (PA). Sebagai contoh, sebelum operasi dinyatakan kanker payudara stadium satu, tetapi pada saat operasi ternyata didapatkan kelenjar getah bening di ketiak dan secara PA dinyatakan sebagai penyebaran kanker, maka stadiumnya menjadi stadium dua atau tiga, tergantung kelenjar getah bening ketiak disebelah mana yang terkena kanker.
Demikian juga bisa saja secara klinis dan saat operasi stadiumnya sama, namun setelah pemeriksaan PA menjadi berubah. Sering pada saat operasi tidak diraba adanya kelenjar getah bening, namun setelah diperiksan ke patologi anatomi, secara mikroskopis ternyata sudah positif penyebaran, maka stadium yang diambil adalah stadium yang telah dilakukan pemeriksaan PA.
Demikian ibu Mira, arti stadium, tentunya ada hubungannya dengan pengobatan dan harapan kesembuhan dengan kanker yang ibu derita. Segeralah diselesaikan pengobatan ibu, sesuai anjuran dokter yang merawat ibu.
Bila masih kurang jelas, atau diantara para pembaca ada pertanyaan tentang tumor dan kanker, dapat menghubungi :
HP 081321862268 atau ke Pontianak Post atau ke Klinik Tumor dan Kanker Pontianak (Klinik Spesialis Rosye Jaya Medika) di Jl. A.R. Saleh (BLKI) No.A-5, telp. (0561)-583999.

APA ARTI "KEHIDUPAN & HIDUP" MENURUT KAMU???

sering kali orang yang memiliki pertanyaan semacam ini adalah orang yang sungguh2 memikirkan makna hidup, sudah pasti pertanyaan ini tidak akan diajukan oleh orang yang masa bodotentangg kehidupan ini.

ada beberapa orang berpikir bahwa yang terpenting saya senang - tidak peduli dengan apa yang dipikirkan tentang diri saya, itulah makna kehidupan baginya.

bagi orang yang memikirkan dengan sungguh-sungguh untuk,kehidupannya senantiasa menganalisa apakah kehidupannya mempengaruhi kehidupan orang lain lebih bermakna - mungkin boleh jadi dimulai dari lingkungan TERDEKATNYA, apakah Ibu dan Bapaknya merasakan keberuntungan memiliki anak semacam anda atau istri / suami. Jika kehilangan anda atau dengan kata lain tidak hadirnya anda dilingkungan mereka mereka serasa beruntung. betapa sialnya kehidupan anda.

lebih dalam lah bila pengetahuan serta Iman anda telah menentukan bahwa makna hidup anda adalah menghargai pemberian dari Tuhan yang pemberi kehidupan itu.

bagi saya secara pribadi arti hidup :
1.apakah ada sesuatu yang berharga untuk keluarga saya,.
2.apakah lingkungan dimana saya tinggal mendapat manfaat dari kehadiran saya dilingkungan itu.
3. hati saya akan merasa bahagia jika saya dapat melakukan yang diminta Tuhanku dalam kehidupan.

apakah saya sudah melakukan hal ini - rasanya tidak tetap arti kehidupan bagi saya adalah memenuhi tiga pokok diatas, saat ini saya sedang memikirkan bagaimana arti hidup yang sesungguhnya ini menurut saya tercapai.

kehidupan dapat memberikan kebahagiaan dan kesenangan and kehidupan dapat juga memberikan kesengsaraan. akan tetapi jika orang yang tahu akan arti hidup maka ia akan mendapatkan kebahagiaan dunia atau pun akhirat kelak

SAKIT JIWA

Ketika Anda berpapasan dengan seorang gila di jalanan atau di keramaian, apa reaksi spontan Anda? Membuang muka karena merasa jijik? Menghindar dan menjauhinya karena takut? Mencibir dan menertawakannya? Mengolok-olok dan mencaci-makinya? Memandangnya dengan rasa iba? Ataukah sama sekali tidak memedulikannya?

Apa pun reaksi spontan Anda, itulah cerminan persepsi Anda terhadap orang yang sakit jiwa. Penyakit jiwa, sampai saat ini masih dianggap sebagai penyakit yang memalukan, menjadi aib bagi si penderita dan keluarganya. Masyarakat kita menyebut penyakit jiwa pada tingkat yang paling kronis, seperti hilang ingatan, dengan sebutan yang sebenarnya sangat kasar seperti: sinting, otak miring atau gila (istilah yang menurut seorang psikolog sudah tidak dipakai lagi dalam dunia psikologi) serta sebutan-sebutan kasar lainnya.

Yang lebih menyedihkan, orang yang sakit jiwa, yang sering kita temui di keramaian atau dijalanan, oleh masyarakat kita dianggap sebagai, meminjam istilah Irwanto, Phd, “sampah sosial” yang kotor dan hina. Lihat saja kenyataan, orang-orang—mungkin termasuk kita sendiri—jika melihat atau berpapasan dengan orang yang sakit jiwa, dengan sepontan akan menertawakan, mencemooh, memaki-maki bahkan melemparinya. Menganggap orang yang sakit jiwa sebagai mahluk kotor, rendah dan hina, bahkan mungkin dianggap lebih hina dari hewan.

Mengapa masyarakat kita menganggap dan memperlakukan orang-orang yang sakit jiwa seperti itu? Bukankah mereka juga manusia, makhluk ciptaan Tuhan yang sebelumnya sama mulianya seperti manusia lainnya? Lalu karena suatu hal, suatu musibah, mereka kehilangan kewarasannya, kehilangan akal sehatnya. Setelah itu, pantaskah kita menganggapnya sebagai makhluk hina dan tak berharga? Pantaskah keluarganya, orang-orang terdekatnya dan lingkungannya, menganggapnya sebagai aib?

Apa yang saya ungkapkan di atas adalah persepsi umum masyarakat—yang sebenarnya keliru—terhadap penderita kelainan mental dalam kadar yang paling kronis yaitu hilang ingatan. Persepsi masyarakat terhadap penderita kelainan jiwa dalam pengertian yang lebih luas pun mengarah pada persepsi yang keliru ini.

Menurut Irwanto, Phd, peneliti di Universitas Atma Jaya, Jakarta, “Berbagai bentuk kesalahan sikap masyarakat dalam merespon kehadiran penderita gangguan jiwa terjadi akibat konstruksi pola berpikir yang salah akibat ketidaktahuan publik. Terdapat logika yang salah di masyarakat. Mispersepsi tersebut selanjutnya berujung pada tindakan yang tidak membantu percepatan kesembuhan si penderita. Masyarakat cenderung menganggap orang dengan kelainan mental sebagai sampah sosial. Pola pikir demikian harus didekonstruksi” (Kompas, 27/09/04).

Salah kaprah pengertian dan pemahaman tentang penyakit jiwa ini, mungkin karena ketidaktahuan masyarakat pada masalah-masalah kejiwaan dan kesehatan mental. Ketidaktahuan ini mengakibatkan persepsi yang keliru, bahwa penyakit mental merupakan aib bagi si penderita maupun bagi keluarganya. Sehingga si penderita harus disembunyikan atau dikucilkan, bahkan lebih parah lagi, ditelantarkan oleh keluarganya.

Selain itu, ada anggapan keliru di masyarakat bahwa penderita gangguan jiwa hanya mereka yang menghuni rumah sakit jiwa atau orang sakit jiwa yang berkeliaran di jalanan. Padahal gangguan jiwa bisa dialami oleh siapa saja, baik disadari ataupun tidak. Orang yang tampaknya sehat secara fisik, bukan tidak mungkin sebenarnya menderita gangguan jiwa, dalam kadar yang paling ringan seperti cemas atau stres misalnya.

Sebenarnya apa sih bedanya orang yang sakit jiwa dengan orang yang sakit fisik? Sama-sama menderita sebenarnya! Bahkan derita jiwa jauh lebih berat dan menyiksa dibanding derita fisik yang paling berat sekalipun. Dokter Andrew Slaby, menggambarkan derita jiwa itu begini, “Bayangkan nyeri fisik terhebat yang pernah anda rasakan—patah tulang, sakit gigi, atau sakit bersalin—lipat gandakan sepuluh kali dan bayangkan anda tidak tahu penyebabnya; barulah anda mungkin dapat mengira-ngira seberapa menyiksanya penyakit jiwa itu.”

Bedanya mungkin penyebab dan obyek (bagian tubuh) yang sakitnya. Penyebab sakit fisik, bisa karena menu atau pola makan yang salah dan pola hidup yang kurang memenuhi standar kesehatan. Sedangkan, penyebab sakit jiwa mungkin karena pola pikir yang salah, dalam arti cara menyikapi beragam tekanan mental berat, baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari luar atau lingkungannya. Ketidakmampuannya dalam menghadapi kerasnya realitas kehidupan yang melebihi batas kekuatan atau daya tahan mentalnya.

Obyek yang sakitnya pun berbeda. Jika sakit fisik, bagian tubuh yang sakitnya adalah organ-organ tubuh yang bisa dideteksi, bisa dilihat dan diraba oleh panca indra. Sedangkan sakit jiwa, obyek yang sakitnya tidak bisa dideteksi oleh panca indra. Sesuatu yang abstrak, yang hanya bisa dirasakan oleh si penderitanya sendiri.

Kesamaan lainnya, baik penderita sakit fisik maupun sakit mental sama-sama membutuhkan pengobatan, dukungan, perhatian dan dorongan semangat untuk membantu proses penyembuhannya. Penderita kelainan mental bahkan membutuhkan lebih banyak dukungan, perhatian dan kasih sayang dari keluarga dan orang-orang terdekatnya.

Pertanyaannya, mengapa orang yang menderita gangguan jiwa merasa malu? Begitu pula keluarga dan orang-orang terdekatnya. Sedangkan orang yang menderita sakit fisik, termasuk kelurganya tidak merasa malu. Kita sering mendengar ucapan seperti ini, “Anak saya sakit jantung, sekarang sedang dirawat di rumah sakit jantung.“ Mereka tidak merasa malu saat mengatakan itu! Tapi kita jarang sekali mendengar ucapan seperti ini—atau mungkin tidak pernah—“Anak saya sakit jiwa, sekarang sedang dirawat dirumah sakit jiwa.”

Tidak banyak orang yang berani berkata seperti itu di depan publik. Dan mereka mengatakan itu mungkin dengan perasaan malu. Coba anda perhatikan ungkapan orang tua yang anaknya menderita gangguan jiwa berikut ini: “Saat anak saya divonis menderita skizofrenia, saya kaget sekali, rasanya saya ingin marah karena anak saya dianggap gila. Sebab dalam kehidupan sehari-hari dia terlihat normal,” kata Suharjo, orang tua yang anaknya menderita skizofrenia.

“Saya tidak akan menyalahkan dia karena cacar air atau pneumenia,” tapi kalau depresi, itulah yang saya lakukan. Saya menyalahkan anak saya karena menderita penyakit itu—yang membuat saya merasa tidak karuan,” kata seorang ibu yang anaknya menderita depresi.

Itulah ungkapan perasaan dua orang tua yang anaknya menderita gangguan jiwa. Perasaan bingung, kaget, marah dan malu.

Lalu adakah alasan yang logis dan rasional untuk merasa malu karena seseorang atau anggota keluarganya menderita kelainan jiwa? Sama sekali tidak ada! Tidak ada alasan apa pun sebenarnya untuk merasa malu karena menderita gangguan jiwa, ini hanya masalah persepsi.

“Sebenarnya tidak ada alasan yang kuat secara etis untuk melakukan diskriminasi dan perlakuan buruk terhadap penderita kelainan jiwa. Karena pengucilan dan diskrimanasi justru memperburuk kondisi si penderita itu sendiri,” kata Irwanto.

Tempat terbaik bagi penderita kelainan mental bukan di panti rehabilitasi mental atau di rumah sakit jiwa, apalagi ditelantarkan di jalanan. Tempat terbaik bagi mereka adalah berada di tengah-tengah keluarganya, diantara orang-orang yang dicintainya. Yang mereka butuhkan adalah perhatian, pengertian, dukungan, cinta dan kasih sayang. Perhatian dan kasih sayang tulus keluarga dan orang-orang terdekatnya akan sangat membantu proses pemulihan kondisi jiwanya.

Berikut sebuah contoh kasus, bagaimana perhatian dan dukungan keluarga sangat membantu penyembuhan seorang penderita kelainan jiwa yang sudah kronis, bahkan sudah dianggap gila oleh masyarakat di lingkungannya.

Seorang pria paruh baya, bapak dari dua orang putra, menderita kelainan mental berat. Dia, sebut saja DD, sudah kehilangan kewarasan dan akal sehatnya. Sebelumnya DD dikenal sebagai pria pekerja keras dan berwatak keras. Dia berkeinginan menyekolahkan anaknya sampai menjadi sarjana. Karena itu ia bekerja keras membanting tulang setiap hari untuk mencari nafkah. Mata pencaharian sehari-harinya adalah bertani dan berdagang buah-buahan. Menurut salah seorang saudaranya, penyebab gangguan mentalnya adalah keinginannya yang terlalu tinggi melebihi batas kemampuannya. Karena keinginannya tidak kesampaian DD stres, semakin parah sampai akhirnya dia kehilangan akal sehatnya.

Melihat kondisi DD demikian, keluarganya (Istri, anak, saudara dan orang tuanya) tidak tinggal diam, dengan segala cara berusaha mengobatinya. Dari mulai pengobatan alternatif sampai ke “orang pintar” dicobanya. Walaupun semua usaha itu belum menampakkan hasil dan DD belum menunjukan tanda-tanda kesembuhan, keluarganya tidak putus asa. Dengan berbagai cara, terus berusaha untuk mengobatinya, untuk mengembalikan akal sehatnya. Akhirnya si penderita di bawa kepada seorang kyai untuk menjalani pengobatan. Beberapa minggu kemudian tanda-tanda kesembuhan mulai nampak. Sedikit demi sedikit kesadaran DD mulai pulih. Setelah sekitar sebulan lebih menjalani pengobatan di pondok sang kyai tersebut, DD sembuh, kewarasan dan akal sehatnya sudah pulih walaupun belum 100 persen. DD pulang kembali ke tengah-tengah keluarga yang sangat mencintai dan menyayanginya.

Berkat perhatian, cinta dan kasih sayang tulus keluarganya, kondisi kejiwaan DD pulih. Dia bisa kembali menjalani aktivitas sehari-harinya sebagai seorang ayah yang menjadi tulang punggung keluarganya. Pengorbanan yang luar biasa dari keluarga dan orang-orang terdekatnya, baik pengorbanan harta benda, tenaga, pikiran, dan terutama korban perasaan, tidak sia-sia. Dan sekarang putra sulung DD sudah lulus jadi sarjana, seperti yang di impikan DD.

Dari kasus di atas kita bisa mengambil pelajaran dan menarik kesimpulan, bahwa kelainan mental yang kronis sekalipun, apabila diobati dan ditangani oleh seorang yang ahli dibidangnya ternyata bisa disembuhkan. Si penderita bisa kembali menjalani kehidupannya dengan normal. Perhatian, dukungan serta kasih sayang tulus keluarga dan orang-orang terdekatnya sangat penting dalam proses pemulihan dan penyembuhan kondisi kejiwaan si penderita.

Orang-orang sakit jiwa yang sering kita lihat berkeliaran di jalan-jalan, di pasar-pasar dan di keramaian, tentunya mereka juga punya keluarga. Namun, mungkin karena faktor ekonomi, sosial atau faktor lainnya, mereka tidak dirawat dan ditelantarkan oleh keluarganya. Akibatnya, kondisinya semakin parah sampai tidak mungkin bisa disembuhkan lagi. Kalaupun bisa mungkin sangat sulit dan memakan waktu lama. Dan masyarakat pun menganggapnya sebagai manusia hina, kotor dan tak berharga, sampah sosial yang hanya pantas jadi bahan tertawaan, cemoohan dan hinaan. Tragis nian nasib mereka.

Mitos keliru tentang penyakit jiwa inilah yang harus diluruskan. Dan itu bukan hanya tugas psikolog, psikiater, praktisi kesehatan mental atau mereka yang bertugas di panti rehabilitasi mental dan rumah sakit jiwa saja, tapi mejadi tugas dan tanggung jawab kita bersama termasuk pemerintah. Namun, lebih arif kiranya jika kita tidak saling menyalahkan dan melempar tanggung jawab. Mari kita mulai saja dari diri kita masing-masing, kita mulai dari lingkungan keluarga kita masing-masing.

Kata-kata bijak Steven R. Covey, dalam The 7 habits of Highly Effective People, patut kita jadikan pegangan, “Jika anda ingin mengubah sebuah keadaan, anda harus mengubah diri anda terlebih dahulu. Dan untuk mengubah diri anda secara efektif, anda terlebih dahulu harus mengubah persepsi anda.”

Dengan mengubah persepsi kita tentang apa dan bagaimana sebenarnya penyakit jiwa, mudah-mudahan akan mengubah atau paling tidak mengikis persepsi dan perlakuan buruk masyarakat terhadap penderita kelainan jiwa. Sehingga orang yang sakit jiwa tidak lagi dianggap sebagai sampah sosial, semoga.

Sabtu, 05 September 2009



>>ARTI KATA GRUNGE

Diskusi ini diawali dengan pertanyaan, apakah arti Grunge ? Arti kata Grunge itu sendiri sudah aku cari dalam kamus Bahasa Inggris, Bahasa Perancis dan juga Bahasa Jerman yang masing-masing katanya adalah kamus paling lengkap, tetapi nggak ada penjelasan tentang kata tersebut. Bahkan dalam kamus bahasa "slang" Amerika terbitan Gramedia hanya ada dua kata yang mirip Grunge. Yaitu Grungt yang artinya muak dan Grung yang artinya muram. Sedangkan salah satu responden diskusi menambahkan ada satu kata lagi yang mirip yaitu Grunchy yang artinya jorok.(Arti kata Grunge itu sendiri mungkin ada diantara kalian yang lebih tahu? aku mohon dengan amat sangat untuk saling bertukar informasi).

>>SEJARAH MUSIK GRUNGE (Versi 1)

Musik Grunge diawali trend pemunculannya pada awal tahun '80an walau telah ada sebuah band yang memainkan musik Grunge yang telah muncul pada tahun '60an yaitu Crosby, Still, Nash dan Young(Literatur:sejarah Musik Dunia, Gramedia). Bahkan group band ini sempat memeriahkan WoodStock'69(bagi yang ingin dengerin penampilannya silahkan kirim kaset kosongnya biar nanti aku copykan). Disini mereka menyumbangkan 3 tembang Grunge dalam versi unplugged. Kemudian grup musik ini bubar karena kalah dengan trend Punk pada tahun '70an. Hanya tinggal Neil Young yang tetap bisa beradaptasi dan bertahan sehingga membuatnya dijuluki "The Goodfather Of Grunge". (sumber:Majalah Hai edisi WoodStock)

>>SEJARAH MUSIK GRUNGE (Versi 2)

Dalam salah satu konsernya Jimmy Hendrik beratraksi dengan gitarnya menuangi cat dengan berteriak "Grunge!" maka jadilah sebuah aliran musik yang bernama Grunge(ha..ha..haaa did you ever believe that bullshit!). Okelah mungkin memang benar Jimmy Hendrik mengucapkan kata Grunge, tetapi apa hanya karena itu sejarah musik Grunge tercipta dimuka bumi ini ? Of Course Not!. Sejarah suatu aliran musik tentulah melewati suatu fase-fase yang panjang, salah satunya adalah gaya hidup.

>>GAYA HIDUP GRUNGE

Suatu musik pastilah terpengaruh oleh gaya hidup yang dianut, contohnya dalam kehidupan kita sehari-hari. Begitu pula Musik Grunge sangat dipengaruhi oleh gaya hidup NgeGrunge. Lalu kalian pingin tahu gaya hidup Grunge yang sebenarnya? Bener kalian pingin tahu? Kalian sudah siap sakit hati? Okelah kalau kalian sudah siap untuk sakit hati. Gaya hidup Grunge yang sebenarnya adalah Sampah!.. It's True!. Bahwa gaya hidup Grunge yang asli dari sononya memang adalah gaya hidup yang erat kaitannya dengan sampah. Mereka makan sehari-harinya dari sampah yang dipungut dan dari koin recehan yang dilempar orang,hidup dari tunjangan sosial pemerintah, tidur mabuk di trotoar atau di bangku-bangku taman, sekali-kali ngompas dan melakukan tindak kriminal dan banyak hal lain yang kurang pantas untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Itulah mengapa para musisi pengusung musik Grunge menolak dengan tegas apabila mereka dijuluki musisi Grunge! Mereka antara lain :

* Sound Garden dan Alice in Chains. Mereka lebih bangga disebut musisi Hard Rock (pernah lihat album mereka dalam HardRock Compilations#1).

* SilverChair dan Pearl Jam lebih bangga jika disebut musisi Alternatif/modern Rock. Hal ini dibuktikan pendapat dari Daniel John(SilverChair) yang mengatakan dirinya sangat menyukai musik Grunge tetapi menolak dengan keras jika disebut musisi Grunge. Dia menolak karena mereka mempunyai fasilitas, mereka kuliah,hidup layak dan kemana-mana naik mobil.

Jumat, 04 September 2009

EMO 666

Emo (pengucapan /ˈiːmoʊ/, singkatan untuk emotional music[1]) adalah gaya musik rock dengan ciri khas musik yang melodius, disertai lirik yang ekspresif dan berisi pengakuan. Pada pertengahan 1980-an terdapat subbudaya hardcore punk di Washington, D.C.. Musik mereka disebut emotional hardcore atau emocore, perintisnya adalah Rites of Spring dan Embrace.[2] Punk gaya baru yang dipelopori Rites of Spring juga disebut emotive hardcore.[3] Sejalan dengan ditirunya gaya bermusik ini oleh grup-grup punk kontemporer Amerika, terjadi pergeseran dan perubahan bunyi musik dan arti, tercampur dengan pop punk dan indie rock, dan berpuncak pada awal tahun 1990-an dengan musik oleh Jawbreaker dan Sunny Day Real Estate. Pada pertengahan 1990-an grup-grup musik emo mulai bermunculan dari Amerika Serikat Tengah Barat dan Amerika Serikat Tengah, dan sejumlah label independen mulai menjadi spesialis emo. Emo mulai populer sebagai genre musik pada awal 2000-an mengikuti kesuksesan Jimmy Eat World dan Dashboard Confessional yang laris rekamannya hingga mendapat piringan platina, dan munculnya subgenre baru dari emo berupa screamo yang lebih agresif. Istilah emo dipakai oleh kritikus musik dan wartawan untuk menyebut musik yang dibawakan berbagai artis, termasuk Fall Out Boy dan My Chemical Romance, serta grup-grup yang unik seperti Coheed and Cambria dan Panic at the Disco.

Selain mengacu kepada musik, emo secara umum sering dipakai untuk menggambarkan hubungan khusus antara penggemar dan artis, dan menjelaskan unsur-unsur yang terkait seperti busana, budaya, dan tingkah laku.

Konsep Teknologi


SRUKTUR DATA DAN SPESIFIKASI PEMROGRAMAN
NAMA KELOMPOK :
  1. ANTON HIDAYAT ( 910070 )
  2. BENI AZHAR ( 43E57006095015 )
  3. DENDI PRANA YUDHA ( 43E57006095016  )
  4. DODI RUKMANA ( 910092 )
  5. MUHAMMAD RI’FAI ( 43E57006095032 )
  6. ROBI KHAERUDIN ( 43E57006095041)
DOSEN :  Yessy Yanitasari, S.T

TEKNIK INFORMATIKA
2009
Pengertian Struktur Data
Struktur data adalah cara menyimpan atau merepresentasikan data di dalam komputer agar bisa dipakai secara efisien.Sedangkan data adalah representasi dari fakta dunia nyata.Fakta atau keterangan tentang kenyataan yang disimpan, direkam atau direpresentasikan dalam bentuk tulisan, suara, gambar, sinyal atau simbol.
Secara garis besar type data dapat dikategorikan menjadi

@ Type data sederhana
- Type data sederhana tunggal, misalnya :
Integer, real, boolean,dan karakter
- Type data sederhana majemuk, misalnya :
String
Struktur Data, meliputi
- Struktur data sederhana, misalnya array dan Record
Struktur data majemuk, yang terdiri
- Linier : Stack, Queue, serta List dan Multilist
- Non Linier : Pohon Biner dan Graph
Pemakaian struktur data yang tepat di dalam proses pemrograman akan menghasilkan algoritma yang lebih jelas dan tepat,sehingga menjadikan program secara keseluruhan lebih efisien dan sederhana.
Struktur data yang ″standar″ yang biasanya digunakan dibidang informatika adalah
- ADT , Array , Struk
- List linier (Linked List) dan variasinya
- Multilist
- Stack (Tumpukan)
- Queue (Antrian)
- Tree ( Pohon )
- Graph ( Graf )
demikian pengertian dari struktur data dan element – element yang ada di dalamnya.S’moga membantu dalam perkuliahan Struktur Data..
http://kintung05.wordpress.com/2008/11/23/pengertian-struktur-data/

PENDAHULUAN
n  Programer bekerja berdasarkan spesifikasi program
n  Spesifikasi program akan mendefinisikan atau menentukan input, pemrosesan, dan output yang diperlukan.
n  Spesifikasi yang baik biasanya menetapkan pemrosesan apa yang diperlukan dengan cara memberikan hubungan (menunjukkan keterkaitan) yang pasti antara output dan input yang dihasilkan dari pemrosesan itu
n  Spesifikasi program menerangkan sejumlah metode dan notasi yang digunakan untuk menetapkan (menspesifikasikan) program apa yang perlu dilakukan dan sejauh mana metode dan notasi tersebut diperlukan untuk melakukan program
Persyaratan / Keperluan Umum
nBeberapa tujuan desain umum bisa dinyatakan secara eksplisit sebagai bagian dari spesifikasi program
nPersyaratan / keperluan desain program terbagi ke dalam kategori umum berikut :
Gaya desain program dan presentasinya
Reliabilitas program
Efisiensi program
Waktu pengembangan (pembuatan) program
Biaya pengembangan program
Dokumentasi program
Spesifikasi Terinci
nTiga area spesifikasi yang penting :
Spesifikasi input
Spesifikasi output
Spesifikasi pemrosesan
Spesifikasi Input
nDua pertimbangan utamanya adalah definisi (penetapan) :
Item data yang akan dimasukkan (input)
Jenis data
Nilai yang valid untuk item data tersebut
Tindakan yang akan dilakukan jika pemakai berusaha memasukkan data invalid
Format yang akan digunakan untuk memasukkan nilai-nilai data input
Layout layar untuk input à screen layout charts
Spesifikasi Output
nPertimbangan utamanya adalah definisi (penetapan) :
Data apa yang akan di-output (dihasilkan)
Bagaimana ia diperoleh dari data input
Kapan ia akan dihasilkan
Bagaimana bentuk hasilnya nanti
Format yang digunakan data yang akan di-output
Print layout chart
Spesifikasi Proses
nHarus memberikan definisi presisi tentang pemrosesan apa yang diperlukan dengan memberikan (gambaran) hubungan antara data input dan data output.
nBeberapa cara standar penetapan (penspesifikasian) pemrosesan :
Bahasa inggris
Pseudo-code
Flowchart
Diagram blok struktur program
Diagram warnier
Tabel keputusan dan pohon keputusan
Spesifikasi Input
nDua pertimbangan utamanya adalah definisi (penetapan) :
Item data yang akan dimasukkan (input)
Jenis data
Nilai yang valid untuk item data tersebut
Tindakan yang akan dilakukan jika pemakai berusaha memasukkan data invalid
Format yang akan digunakan untuk memasukkan nilai-nilai data input
Layout layar untuk input à screen layout charts
Spesifikasi Output
nPertimbangan utamanya adalah definisi (penetapan) :
Data apa yang akan di-output (dihasilkan)
Bagaimana ia diperoleh dari data input
Kapan ia akan dihasilkan
Bagaimana bentuk hasilnya nanti
Format yang digunakan data yang akan di-output
Print layout chart
Spesifikasi Proses
nHarus memberikan definisi presisi tentang pemrosesan apa yang diperlukan dengan memberikan (gambaran) hubungan antara data input dan data output.
nBeberapa cara standar penetapan (penspesifikasian) pemrosesan :
Bahasa inggris
Pseudo-code
Flowchart
Diagram blok struktur program
Diagram warnier
Tabel keputusan dan pohon keputusan

SPESIFIK PROGRAM
Sebuah catatan permintaan yang berisikan uraian kebutuhan sebuah program, disebut spesifikasi program.
Pada catatan ini akan disertakan informasi-informasi mengenai masukan data (input) yang seperti apakah yang akan diolah, proses yang harus dikerjakan, serta keluaran apa yang harus dihasilkan.
Sebuah aplikasi, akan terdiri dari sejumlah program, yang akan diolah dalam sebuah rangkaian. Masing-masing program akan bekerja satu dengan yang lain, dalam sebuah kesatuan aplikasi tersebut.
Program komputer adalah rangkaian instruksi dalam bahasa yang dipahami oleh komputer, yang disusun sedemikian rupa, sehingga menghasilkan sebuah pengertian proses, sesuai dengan tujuannya. Dengan demikian, pembuatan sebuah program tidak hanya berupa pemahaman mengenai kaidah-kaidah bahasa komputer tertentu, namun juga memahami kebutuhan proses yang bagaimana yang akan dibuatkan programnya tersebut. Pun, harus mengaturnya sedemikian rupa, sehingga aliran proses dalam program tadi bisa bekerja secara efektif, dan efisien, dengan memanfaatkan secara penuh semua kemampuan bahasa dan perangkat keras komputer yang digunakannya tersebut.

Kamis, 03 September 2009

TUGAS FISIKA DASAR 1

Tugas 1 Fisika Dasar

1. Apakah yang di maksud dengan besaran, besaran turunan, dan besaran pokok . Berilah masing-masing 3 contoh besaran pokok dan besaran turunan yang anda temukan dalam kehidupan sehari-hari, beserta satuan nya?
Jawaban:
Besaran adalah Sesuatu yang dapat di ukur yang memiliki nilai dan satuan.
Besaran pokok adalah Besaran yang di tetapkan dengan suatu standar ukuran.
Contohnya :
- Massa ( kg )
- Waktu ( s )
- Panjang ( m )
Besaran Turunan adalah Besaran yang di rumuskan dari besaran – besaran pokok.
Contohnya :
- Kecepatan ( m/s )
- Percepatan ( m/s² )
- Gaya ( N )
2. Lengkapilah tabel konversi berbagai satuan di bawah ini..!!!!
Jawaban :
a. 1,5 km = 1500 m
b. 1 Liter = 100 cc
c. 2000kg/m³ = 2 gr/cm³
d 20 inchi = 200 cm
e. 36 km/jam = 10 m/s
f. 10 m² = 10³ cm²